Thursday, September 04, 2008

Fit and Proper Test dari Kebumen

Suara Merdeka tanggal 04 September 2008(Kolom GAGASAN)

Saya menyaksikan karnaval di Kebumen 20 Agustus 2008 yang berlangsung meriah dan perhatian masyarakat yang antusias. Saat iring-iringan awal dimulai, warga yang menonton berteriak:”Bupatine...bupatine...
Saya coba mencari sudut pandang yang lebih jelas.Ternyata, Bupati Kebumen Dra Rustriningsih MSi dengan naik delman melintas dan melambaikan tangan kepada penonton.

Beliau tidak naik mobil dinas dengan pengawalan ketat dan tatapan ”waspada” serta sirene over acting dari satpol PP. Saya baru paham dari celoteh penonton, bahwa Bupati Kebumen sedang berpamitan karena berakhirnya tugas dan kini menjabat sebagai Wagub Jateng.
Sejak Pilpres 2004 yang dipilih langsung oleh rakyat, kepala daerah pun juga mulai dipilih langsung.Kalau melihat masa jabatan yang seharusnya berakhir tahun 2010, Bupati Kebumen termasuk yang mengawali dipilih langsung rakyat. Melihat cabup dan cawabup yang saat kampanye masuk ke pasar-pasar untuk mencari simpati dan dukungan sepertinya sudah jadi mode. Tapi masyarakat tentu menghargai inisiatif bupati yang ikut berkeliling menyapa dan berpamitan dengan warga di akhir jabatannya.

Simpatik, karena memelopori tradisi baru yang bukan aturan protokoler baku dan kaku. Menarik,karena terkesan ada kespontanan. Sangat langka di masa lalu ada pejabat berpamitan dengan berinteraksi langsung dengan rakyat diakhir jabatannya. Kalau pejabat berinteraksi dengan warga saat kampanye, sudah biasa.

Sepertinya, apa yang dilakukan Bupati Kebumen perlu dijadikan tradisi baru bagi pejabat diakhir masa tugasnya. Tidak perlu tes rumit dan pernyataan lulus yang berbelit seperti yang dilakukan wakil rakyat. Cukup dengan sering keliling, informal, menyapa dan melihat dari dekat warganya. Bukan sering bagi-bagi travel cheque.
Kekurangan dan kelebihan adalah sangat manusiawi. Namun sambutan masyarakat di jalanan secara tulus ikhlas membalas lambaian dan sapaannya, menjadi indikasi bahwa bupati ini benar-benar telah fit and proper sebagai pemimpin. Fit and proper test langsung, memang jauh lebih simple, murah, tanpa mengabaikan akurasinya.

Semoga di tugas yang baru beliau tidak mengecewakan warga Jawa Tengah, dengan tetap mewujudkan pemerintahan yang melayani rakyat dan menegakkan pemerintahan yang bersih dari perilaku koruptif.

Purnomo Iman Santoso (EI)
Villa Aster II Blok G/10 Srondol, Semarang

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home